Saya beranggapan bahwa teman-teman para pembuat maket mempunyai metode sendiri dan mempunyai ciri khas sendiri, namun tidak ada salahnya bila kita selalu berbagi ilmu dan pengalaman agar produk maket oleh siapapun di Indonesia bisa terus hidup serta berkembang.
Saat ini di negara luar sudah tercipta membuat maket dengan 3D printer atau printer laser, yang tentunya memudahkan menampilkan bentuk 3D yang presentatif. Di Indonesia juga terdengar beberapa rekan sudah menggunakan 3D printer tersebut. Seminar yang diselenggarakan di universitas atau di luar universitas produk printer ini sudah diketahui. Memang sangat beruntung bagi teman kita pembuat maket yang memiliki 3D printer. Keuntungannya adalah dapat membuat maket dengan waktu singkat. Namun jangan berkecil hati bagi yang tidak mempunyai 3D printer, sebab membuat maket tersebut masih diperlukan cara manual dalam hal perakitan. Mungkin saya dan rekan-rekan sekalian juga ingin memiliki 3D printer tersebut, menurut saya produk ini dapat menunjang kreatifitas dan kualitas produk maket di indonesia.
Cara membuat maket dengan metode sendiri tentunya mempunyai nilai kepuasan bagi pembuat maket, begitu pula dengan pengguna jasa kita. Nilai kepuasan seni dan ketelitian seseorang ataupun tim maket sangat perlu dihargai, karena di sisi lain pekerjaan ini dapat melatih kesabaran dan ketelitian. Bila dilakukan secara tim, pekerjaan ini dapat membuka peluang lapangan kerja dan dapat berbagi ilmu di semua kalangan. Metode membuat maket sendiri dengan 3D printer saya anggap tidak menjadi masalah semua punya kelebihan dan kekurangan. Jadi bila kedua metode pembuatan ini di padukan akan menghasilkan karya yang sangat bagus.
Sayangnya, saya masih belum cukup modal untuk memiliki 3D printer ataupun Laser Printer yang meng-cut apapun. Maka saya menulis dan memberikan gambar maket yang saya kerjakan secara manual.
Saya memiliki tim yang terdiri dari 3 orang untuk membuat maket. Maket ini berupa maket perumahan, pengguna jasa membutuhkan maket dua bersebelahan dan maket kawasan. Kebetulan saya dapat menggunakan perangkat lunak seperti AutoCAD dan SketchUp, dengan bantuan ini saya dapat menggambar dari data mentah yang diberikan.
Proses awal membuat maket :
1) mencetak print atau menggambar bidang yang akan dibuat di kertas HVS, dan memeriksa kembali skala bangunan pada maket, serta gambar potongan atau elevasi sebagai pedoman. Saya menentukan skala dari asesoris mobil yang saya beli yaitu 1 : 32
2) Memfotokopi cetakan tersebut untuk persediaan bila yang kita jiplak rusak atau hilang.
3) Menempel kertas tersebut di bahan dasar maket (saya gunakan triplek) sebagai jiplakan tepat agar mudah dalam pemotongan dengan pisau cutter. Pekerjaan ini terkoordinir 3 orang, tentunya dapat mempersingkat waktu.
4) Pengerjaan dinding bangunan diselesaikan 3-4 hari dengan jam kerja teratur. Saya menghentikan tim bekerja bila terasa lelah, agar kerapian tetap terjaga. Berikutnya adalah membuat bagian-bagian ringan dari kertas karton tebal untuk membuat ventilasi di kusen dan yang serasa diperlukan.
5) Mengecat semua bagian yang sudah diselesaikan secara bersamaan, agar perakitan tidak harus menunggu bagian lain kering dulu.Penghematan cat warna dan waktu perakitan akan lebih teratur bila semua bagian yang dicat kering secara bersamaan.
6) Merakit dengan lem super, lem styrofoam, lem kayu dengan hati-hati agar tidak tergores. Bisa dilakukan dengan tim yang terkoordinir, ada yang menyiapkan dan menempel, ada yang melihat gambar pedoman.
7) Setelah pengerjaan selesai, kita memeriksa keutuhan seperti nyala lampu berfungsi dan memberikan asesoris yang sudah disiapkan seperti mobil, orang, dan tanaman.
8) Selanjutnya mengerjakan maket kawasan kurang lebih dengan metode sama hanya bahan dan ukuran yang berbeda.
Demikian penjelasan singkat proses pembuatan maket secara manual, semoga bermanfaat dan dapat saling berbagi ilmu. Terima Kasih
--
--
Office : Jl. Barek 24 Malang 65123
Workshop : Jl. Pandanlaras 2A Malang 65123
Akbar: +6281234503960